REVOLUSI PSSI

Demokrat: Testimoni Anak Nurdin Halid Sudah pada Tempatnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Kamis, 24 Februari 2011, 17:55 WIB
Demokrat: Testimoni Anak Nurdin Halid Sudah pada Tempatnya
munadi herlambang/ist
RMOL. Sebagai anak yang berbakti, sudah sepatutnya Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari membela ayahnya, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang kini sedang dihumbalang gelombang “revolusi PSSI”. Andi Nurhalida boleh berkata apa saja dalam surat yang tersebar sejak Selasa malam (22/2) itu. Yang jelas, fakta di lapangan memperlihatkan bahwa gelombang ketidakpuasan terhadap PSSI dan kepemimpinan Nurdin Halid semakin besar.

“Pasti ada penyebab dari peristiwa ini. Dan perlu diamati dengan cermat permintaan para suporter bola dari berbagai penjuru tanah air,” kata Wakil Sekjen bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat, Munadi Herlambang, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 24/2).

Munadi berharap, Mennegpora Andi Mallarangeng memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada pencinta bola untuk menyampaikan aspirasi mereka. Juga keadilan kepada seluruh orang yang ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI.

“Sangat tidak elok jika tim verifikasi membatasi calon yang mempunyai kapabilitas. Kita harus berpikir jernih, agar nasib persepakbolaan nasional semakin kompetitif. Juga agar semakin bisa mensupport pemain dan pelatih nasional,” ujarnya lagi.

Surat putri ketiga Nurdin Halid itu sungguh mencengangkan. Ia mengatakan, bahwa ayahnya bukanlah orang serakah dan koruptor. Salah satu buktinya, dalam pernikahan Andi Nurhilda beberapa waktu lalu, keluarga Nurdin Halid menghabiskan Rp 5 miliar untuk pesta di tiga kota. Dalam pernikahan itu, tak kurang dari 8.000 tamu hadir. Anang dan Syahrini pun didaulat untuk menghibur tamu dan undangan.

“Kalau ayah saya sebagai koruptor, jelas tak ada yang mau hadir dalam pesta perkawinanku. Mana ada lelaki yang mau sama putri seorang koruptor. Malah aku bisa dipersunting keluarga biru, Andi Seto Gadhysta Asapa, putra seorang politisi terkenal Rudiyanto Asapa. Coba, seorang politisi tentu enggan berbesanan dengan koruptor,” begitu antara lain tulis Andi Nurhilda. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA