Percuma Bongkar Kabinet kalau Ideologinya Tetap Neolib!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 15 Februari 2011, 15:49 WIB
Percuma Bongkar Kabinet kalau Ideologinya Tetap Neolib<i>!</i>
revrisond baswir/ist
RMOL. Masalah ekonomi hanya salah satu pemicu gerakan menentang pemerintah. Yang lebih mendapat sorotan masyarakat adalah lemahnya penegakan hukum dalam sejumlah kasus korupsi besar seperti skandal bailout Bank Century, Mirandagate sampai kasus Gayus Tambunan.

"Kasus-kasus itu diangkat terus oleh media massa sampai masyarakat jadi bosan karena tak kunjung usai. Sementara persoalan ekonomi itu timbul tenggelam," kata ekonom Universitas Gajah Mada, Revrisond Baswir, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (15/2).

Jelas bahwa tim ekonomi SBY-Boediono, menurut pakar ekonomi kerakyatan ini, tidak mampu menstabilkan perekonomian rakyat. Gejolak inflasi selalu naik turun, demikian pula harga-harga kebutuhan pokok. Yang tidak berubah, katanya, hanya tingginya angka pengangguran dan tingkat kemiskinan. Tapi, kekecewaan ekonomi pada masyarakat kelas bawah sejauh ini dikespresikan melalui aksi kekerasan. Sementara, kritik masyarakat kelas menengah lebih fokus pada isu penegakan hukum yang lemah.

"Yang diperlukan kita bukan lagi sekadar pergantian orang (isi kabinet) tapi ini persoalan ideologi ekonomi pemerintah. Kalau cuma ganti orangnya siapapun yang jadi menteri kalau ideologinya neoliberal, privatisasi akan terus, pembatasan BBM akan jalan terus. Yang lebih mendasar itu perombakan ideologi ekonomi supaya kembali ke konstitusi," tegasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA