Menurut media Mesir, Al Masry Al Youm, keputusan pemerintah Swiss membekukan aset yang diduga milik Hosni Mubarak itu disampaikan Jurubicara Kementerian Luar Negeri, Lars Knuchel.
“Daya dapat memasitikan bahwa Switzerland telah membekukan aset yang mungkin dimiliki mantan presiden Mesir dengan segera,†ujar Knuchel. Namun Knuchle menolak menjelaskan secara rinci apa saja aset milih Hosni Mubarak yang dibekukan itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Swiss terlihat berusaha keras menghapus kesan sebagai negara yang mengambil keuntungan dari aset-aset rezim bermasalah di sejumlah negara. Selain aset milik Hosni Mubarak, aset mantan presiden Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali, yang lebih dahulu ditumbangkan gerakan perlawanan rakyat juga telah dibekukan Swiss. Demikian juga aset mantan presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo.
Selama 30 tahun berkuasa, Hosni Mubarak telah menjadi pemimpin tunggal tidak hanya di panggung politik, juga di lantai ekonomi. Kekuasaan Hosni Mubarak ditopang oleh empat pilar utama, yakni pasukan elit keamanan internal, militer, Partai Nasional Demokrat, dan kaum elit pengusaha. Majalah Inggris, Guardian, memperkirakan kekayaan Hosni Mubarak mencapai nilai 70 miliar dolar AS. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: