Ketika akses internet dihentikan pemerintah Mesir di awal-awal demonstrasi, programer-programer Google membajak sistem agar masyarakat Mesir tetap dapat menggunakan Twitter dengan memutar nomor teleppon dan meninggalkan pesan suara.
Walau Ghonim terlihat begitu aktif dalam gerakan perlawanan, tetapi Google tidak pernah mengambil sikap politik. Jurubicara Google, Jill Hazelbaker, beberapa saat sebelum Mubarak mundur mengatakan pihaknya bangga dengan keberanian eksekutif muda Google itu.
Gurubesar Sekolah Bisnis Harvard, Rosabeth Kanter, memuji sikap Google dan kemampuannya memainkan peran di tengah krisis politik Mesir. Namun di sisi lain ia juga mewanti-wanti Google.
Katanya, masyarakat akan semakin menyukai Google. Tetapi pemerintahan yang antidemokrasi tentu saja tidak akan menyukai kehadiran Google.
“Anda pergi ke sana untuk menjual produk. Anda ke sana bukan untuk menjatuhkan rezim,†ujar Prof. Kanter.
Adapun Ghonim ketika diwawancarai CNN hari Jumat lalu mengatakan, “bila Anda ingin membebaskan sebuah masyarakat, berikan mereka akses ke internet.â€
Ghonim membantu membuka halaman Facebook yang didedikasikan untuk korban kebrutalan aksi polisi dalam menghadapi demonstran dalam revolusi yang pecah sejak tanggal 25 Januari lalu. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: