"Yang harusnya disumbang koin itu kan DPR, karena mereka sering ke luar negeri, minta dana aspirasi dan bangun gedung mewah," ucap pemerhati parlemen, Sebastian Salang, dalam diskusi "DPR Kok Dilawan?" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (5/2).
Dia mengaku geli ketika DPR ikut-ikutan mengumpulkan koin sebagai ungkapan kritik pada Presiden yang menyatakan gajinya tidak naik selama tujuh tahun berkuasa. Seharusnya, sebagai lembaga yang punya otoritas dan wewenang besar, DPR tidak melakukan guyonan. Kalau rakyat biasa yang melakukan penggalangan koin untuk presiden, itu wajar karena rakyat biasa tidak punya kekuatan, hingga yang bisa dilakukan hanya aksi simbolis untuk menegur bahwa yang Presiden lakukan itu tidak benar.
"Tapi DPR kan punya kekuasaan, bisa naikkan turunkan gaji presiden. DPR tak sadari punya otoritas, karena terlalu banyak hal yang dipikirkan DPR, mereka lupa diri mereka sendiri siapa. Ini pukulan bagi DPR dan jangan anggap ini lucu," tegas Salang.
Bayangkan, imbuh Sebastian Salang, jika ada menteri yang mengetahui ada warga negara yang tidak mampu membayar ongkos pengobatan malah menggagas aksi pengumpulan koin.
[ald]
BERITA TERKAIT: