Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq menyebut kerusuhan itu sebagai kesalahan fatal. Ia minta maaf dan berjanji akan menggelar investigasi. Sepanjang hari Rabu kemarin, peta di lapangan mendadak berubah. Kelompok pro Husni Mubarak menyerang kelompok anti Husni yang selama sepekan menguasai Kairo, khususnya Tahrir Square. Suara tembakan yang terdengar di banyak tempat di Kairo berlangsung selama berjam-jam hingga menjelang subuh.
Menurut Menteri Kesehatan Ahmed Samih Farid, lima orang tewas dalam kerusuhan itu dan 836 orang terluka akibat lemparan batu dan pukulan benda tumpul dari logam. Imanda Amalia, yang disebut-sebut warga negara Indonesia yang bekerja sebagai staf PBB di Kairo, juga dikabarkan tewas di tengah kerusuhan. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi dari Kairo mengenai kebenaran kabar itu. Pihak pemerintah Indonesia pun belum memiliki informasi yang adekuat.
Adapun Shafiq yang berbicara melalui stasiun televisi swasta Al-Hayat, menegaskan, penyerangan yang dilakukan terhadap demonstran yang berunjuk rasa secara damai tidak dapat dibenarkan. Selain meminta maaf, dia juga menyarankan demonstran agar pulang dan membantu penyelesaian krisis ini. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: