'Surat dari Jalanan' Dukung Tokoh Agama dan Pertanyakan Aktivis '98

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 01 Februari 2011, 23:23 WIB
RMOL. Para budayawan dan seniman yang berkumpul di Warung Apresasi, Bulungan, Jakarta Selatan membacakan sebuah surat.

Surat, yang memuat ungkapan pemikiran dan perasaan seniman dan budayawan, itu dinamakan surat dari jalanan.

Surat jalanan itu berisi dua poin. Pertama ditujukan kepada tokoh agama dan kedua dikhususkan untuk para pelaku reformasi '98.

"Saya mendukung surat terbuka para tokoh agama yang menyatakan pemerintah ingkar terhadap UUD 45 dan Pancasila. Aku berpihak pada tokoh agama tersebut," kata Teguh Esha, yang membacakan surat tersebut.

Teguh mengatakan, sebaiknya pernyataan sikap para tokoh agama itu disampaikan secara resmi melalui rumah ibadah di mana pun berada. "Sokongan terhadap tokoh agama itu sesuai dengan kedaulatan rakyat," katanya.

"Aku tanyakan para tokoh agama, apakah pemerintah ini masih sah memerintah? Aku tunggu jawaban kalian, agar jadi tambahan pengetahuan bagi rakyat," imbuhnya.

Surat dari jalanan juga mempertanyakan konsistensi para reformis 98. "Aku bertanya pada kalian, mengapa kalian tinggalkan gelanggang reformasi, dikuasai orang yang tidak berhak," tegas Teguh.

Surat dari jalanan menggugat para pelaku reformasi, yang melepas tanggungjawab nasional mengawal enam visi reformasi. "Aku gugat kalian yang tidak bertanggung jawab yang kembali jadi korlap" demonstrasi demi recehan," tegasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA