"Panja DPR hanya akan mempersempit ruang partisipasi publik. Dan, sebagaimana dari pengalaman banyak keputusan panja tidak diumumkan kepada publik. Kuat dugaan saya ini untuk memuluskan korupsi," kata Direktur Indonesia Budget Center, Roy Salam, dalam diskusi Pembangunan Gedung Baru DPR, di Kantor TII, Jakarta (Minggu, 16/11).
Keyakinan Roy akan dugaan korupsi ini berdasarkan beberapa indikasi.
"Kenapa saya katakan korupsi, karena ada beberapa indikasi. Sebagaimana dilaporkan KPK, 70 persen dari korupsi yang terjadi berasal dari pengadaan barang dan jasa. Kedua, ada kengototan dari anggota DPR yang ingin rencana pembangunan ini dilaksanakan, sekalipun angkanya berkurang. Anggaran yang diajukan oleh Setjen DPR berkali-kali angkanya berubah. Kadang-kadang mereka mengatakan Rp 1,2 triliun, sekalai mereka katakan Rp 1,1.6 triliun, sekarang berubah jadi Rp 1,3 triliun. Ketiga, ada upaya mengelabui publik agar mereka dapat keuntungan dari proyek pendanaan itu," demikian Roy.
[yan]
BERITA TERKAIT: