GEDUNG BARU DPR

Alasan Pembangunan Gedung Baru DPR Penuh Dusta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 16 Januari 2011, 12:57 WIB
Alasan Pembangunan Gedung Baru DPR Penuh Dusta
maket gedung dpr/ist
RMOL. Pembangunan gedung baru DPR harus dihentikan karena tidak substansial dan penuh dusta.

Demikian disampaikan peneliti bidang Pengadaan Barang dan Jasa Publik Transparency International Indonesia (TII), Heni Yulianto, dalam diskusi Pembangunan Gedung Baru DPR, di Kantor TII, Jakarta (Minggu, 16/11).

"Alasan pembangunan gedung baru DPR semuanya dibuat-buat. Seperti, alasan gedung miring, semua fraksi setuju, untuk peningkatan kerja, maupun pengadaan kolam renang untuk kebutuhan karyawan," kata Heni.

Selain itu, lanjut Heni, Setjen DPR dan badan urusan rumah tangga (BURT) DPR juga tidak melakukan survei kebutuhan masyarakat.

"Masalahnya bukan dari Rp 1,8 triliun jadi Rp 1,3 triliun, tapi berkaitan dengan kebutuhan rakyat. Setjen dan BURT DPR tidak melakukan survei kebutuhan masyarakat. Dana Rp 1,3 triliun itu bisa digunakan untuk  16.000 sekolah baru, menambah dana subsidi pupuk hindga 20 persen, membangun 21.000 unit rumah baru untuk korban bencana, menambah 19,5 juta peserta penerima jaskesmas atau menambah 20 persen dana jaskesmas," demikian Heni.[yan]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA