Gus Solah: GIN untuk Pendidikan Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 11 Januari 2011, 18:37 WIB
Gus Solah: GIN untuk Pendidikan Politik
RMOL. Semarak kasus politik uang saat Pilkada dan banyaknya kepala daerah yang tersandung kasus korupsi adalah cermin integritas pejabat publik saat ini.
 
Integritas yang sudah hilang itulah yang menjadi salah satu alasan didirikannya Gerakan Integritas Nasional (GIN). Demikian disampaikan tokoh Islam Indonesia, Sallahudin Wahid, di Gedung Stovia, Meseum Kebangkitan Nasional, Jakarta (11/1).

Gerakan Integritas Nasional diprakarsai sebelas tokoh dengan latar belakang yang berbeda, yakni oleh Syafii Maarif, Salahuddin Wahid, Natan Setiabudi, Bambang Ismawan, Kasturi Sukiadi, Parni Hardi, Wisnubroto, Theresia Kristianty, Mayjen (Purn) Sudrajad dan Teguh Santosa.

Menurut Salahuddin Wahid, jika Pancasila merupakan sumber hukum, seharusnya UU dan peraturan yang bertentangan dengan Pancasila harus ditiadakan. Namun untuk menghapus itu diperlukan integritas dipahami oleh semua orang. Integritas dimaksudkan sebagai kesatuan gerak, pikiran serta semangat yang berlandaskan moral.

“GIN merupakan gerakan moral bangsa dan bertujuan sebagai pendidikan politik,” tegas Gus Solah.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA