Demikian disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, menyikapi hangatnya wacana koalisi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dengan Partai Demokrat.
"Kongres di Bali memutuskan sesuatu yang penting dan jadi kebijakan partai. Pertama, kita sebagai partai ideologis, ideologi kita Pancasila 1 Juni dan semua strategi partai, kemudian tujuan partai, program partai berkiblat pada Pancasila 1 Juni," katanya kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 7/1).
"Kedua, memutuskan kita sebagai partai oposisi. Dan itu berdasarkan aspirasi dari ratusan perwakilan seluruh daerah," tegasnya.
Anggota Komisi XI ini juga menambahkan, tidak benar ada kebijakan partai untuk mempersilakan simpatisan partai masuk ke dalam kabinet, bilamana
reshuffle terjadi. Seperti diketahui, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, Taufiq Kiemas, beberapa hari lalu menyatakan, bahwa simpatisan partai dipersilakan menerima pinangan masuk kabinet. Larangan masuk kabinet hanya berlaku untuk kader PDIP.
"Tentu partai itu, apakah struktur, apakah kader atau simpatisan, tentu saja simpatisan yang baik adalah yang loyal pada partai dan patuh menjalankan keputusan partai. Bagi kami yang terpenting adalah loyalitas dan kepatuhan organisasi, walaupun beda dengan keinginan pribadi," tegas politisi muda ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: