"Berdasarkan hasil penelitian tim, paspor itu seutuhnya tidak dikeluarkan oleh Kanim (Kantor imigrasi) Jakarta Timur. Meskipun paspor itu adalah paspor dari Kanim Jakarta Timur. Jadi proses pembuatan identitas secara lengkap seperti itu, tidak dikerjakan oleh kantor imigrasi mana pun. Artinya, itu dikerjakan di luar. Oleh siapa dibuat kita tidak tahu. Tapi yang pasti ada banyak kejangggalan," ujar Patrialis di kantornya, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, sesaat lalu (6/1).
Meski begitu, Patrialis enggan menyebut kejanggalan-kejanggalan dalam paspor yang diduga digunakan Gayus ke Malaysia, Singapura dan Macau itu. "Saya tidak bisa sebutkan satu persatu. Karena itu masalah teknis dan itu rahasia," katanya.
Tim bentukannya, lanjut Patrialis, sudah melakukan pengecekan dengan mendatangi kediaman Margaretha, pemilik asili
ID passport number yang asli.
"Bertemu dengan keluarganya dengan ibunya. Ibunya mengaku sudah membuat surat pernyataan bahwa memang pada waktu itu pembuatan paspor tidak dilanjutkan. Proses pembuatannya belum sempat foto dan wawancara karena orang tuanya ada kesibukan lain, sehingga tidak dilanjutkan pembuatan paspor itu," beber menteri asal PAN itu.
Selain itu, tim sebut Patrialis sudah bertemu dengan Gayus HP Tambunan. Gayus, katanya, belum mau banyak memberikan komentar. Gayus ingin agar tim terlebih dahulu mendapat izin dari majelis hakim yang sedang menangani perkaranya.
Sementara dengan pihak Bandara Soekarno Hatta, masih kata Patrialis, sekarang ini sedang di dalami oleh tim. "Yang saya inginkan, kenapa kok sampai bisa lolos di bandara Soekarno Hatta," tandasnya.
[zul]