Setelah dua minggu berlalu, ada kejadian aneh dimana masyarakat dikejutkan dengan turunnya macan dari lereng Gunung Merapi yang terlihat berkeliaran Dusun Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa hari yang lalu. Seekor macan juga masuk ke perkampungan warga di Dusun Kuwron, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Banyak yang beranggapan turunnya macan ini sebagai suatu pertanda, karena bagaimana mungkin macan ini ada di dua tempat dan bisa selamat dari Wedus Gembel.
Menurut pengamat spiritual Cahaya Adi Wibowo yang ditemui di Jakarta, Selasa. Siang (16/11), dalam penglihatan mata batinnya, macan ini merupakan penjelmaan dari seorang "pangeran muda" yang ingin menunjukan eksistensinya.
"Secara logika, tentu macan tutul itu akan binasa terkena awan panas" ujar Cahaya Adi Wibowo mencoba meyakinkan.
Menurutnya, macan itu sebagai pertanda yang baik bahwa di daerah lereng Merapi tersebut sudah aman dan tidak akan ada lagi bahaya awan panas.
Seperti diketahui, sejak dua hari terakhir, beberapa warga pengungsi dari lereng Gunung Merapi mengaku melihat macan berkeliaran do Dusun Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Beberapa hari sebelumnya, macan juga dikabarkan tampak di pemukiman warga di Dusun Kuwaron, Candibunangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Penyisiran oleh tim dari kebun binatang sempat dilakukan untuk mencegah konflik antara macan-macan dan manusia.
[ald]
BERITA TERKAIT: