Begitu diingatkan Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Albertus Patty ketika berbicara di seminar internasional bertema "Inter Religious Dialogue for Prosperity" di Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (10/11).
"Agama dapat digunakan oleh siapa saja untuk menjustifikasi tujuan baik ekonomi maupun politik yang sebetulnya tidak ada hubungannya dengan substansi ajaran agama," ujarnya.
Seminar ini digelar oleh Persatuan Jurnalis Katolik Internasional (UCIP) dan Perhimpunan Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).
Albertus menekankan pentingnya dialog antar umat beragama untuk menghentikan konflik antar pemeluk umat beragama yang masih sering terjadi. Adalah motif politik dan ekonomi yang seringkali berada di balik konflik yang menggunakan label agama.
Sementara Islamolog dari Mesir berkewarganegaraan Belgia, Emillio Platti OP, mengatakan terjadi pergeseran cara pandang Barat terhadap Islam. Dulu Islam dipandang sebagai agama yang damai, namun kini semakin banyak yang menganggap Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan.
"Ini adalah cara pandang yang salah. Dan merupakan ekses dari keengganan untuk saling memahami," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: