RMOL. Satgas Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) dan Pangkalan TNI Angkatan Laut diminta untuk meningkatkan koordinasi dalam menjaga keamanan perairan utara Indonesia, khususnya yang berbatasan langsung dengan Filipina dan Laut Cina Selatan.
Satgas Bakorkamla di Tahuna dan Lanal TNI AL di Tahuna, Sangihe, memiliki arti strategis, mengingat Sangihe merupakan salah satu pulau terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina.
Sedianya, kunjungan ke Sangihe dilakukan oleh Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya Didik Heru Purnomo kemarin (Sabtu, 30/10). Namun karena cuaca buruk, pesawat Casa P-850 milik TNI AL yang membawa rombongan Kalakhar dari Ternate, Maluku Utara, tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Sangihe, dan mendarat di Manado.
Kepada Komandan Pangkalan TNI AL di Tahuna, Kolonel JS Sanggel dan Kapten KRI Tedong Naga, Kapten Sigit Sugihartono, Susanto mengingatkan bahwa tindakan melawan hukum yang kerap terjadi di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 3 adalah penyelundupan dan pelanggaran batas wilayah oleh nelayan Filipina. Namun seringkali pula nelayan Indonesia juga melanggar batas laut yang memang tidak mudah untuk ditandai dengan mata telanjang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.