Soal itu diutarakan Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, saat diwawancarai di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
Namun diakui oleh Priyo, kalau perbedaan pandangan itu belum sampai di tataran mazhab ekonomi.
"Mazhab, tidak. Tapi perbedaan di tingkat taktis," ujar politisi gaek ini.
Priyo tegaskan, jika suatu waktu nanti perbedaan pandangan soal pembangunan ekonomi ini sudah sampai di tataran mazhab maka Golkar siap bersikap non-kompromis.
"Kalau sudah sampai mazhab, misalnya mengubah ekonomi kerakyatan menjadi ekonomi neoliberal kami siap keluar dari koalisi," tegasnya.
Seperti diketahui, benturan keras Golkar dengan rekan-rekan koalisinya berkaitan erat dengan penolakan Setgab atas usul-usulnya misalnya usul dana aspirasi, dana Rp 1 miliar per desa dan terakhir, usul menambah defisit pada anggaran 2011 sebesar 0,4 persen. Padahal, menurut Golkar semua usul Golkar itu bertujuan untuk pembangunan infrastruktur pedesaan demi penggerakan sektor riil.
[ald]
BERITA TERKAIT: