Sebagai gerakan moral, menurut Adhie Massardi, aksi para mahasiswa itu telah berhasil “melengserkan pemerintahan Yudhoyono dari hati rakyatâ€. Karena, tutur Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini, hampir seluruh lapisan masyarakat sepakat dengan tema yang diusung, yaitu: Pemerintahan Yudhoyono gagal dan harus mundur!â€
Namun, unjuk rasa yang banyak dipuji para pengamat dan poitisi karena simpatik dan efektif itu, ternyata berbuntut kurang baik bagi Adhie Massardi. Sebab juru bicara presiden pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid ini diancam mau ditangkap.
“Saya juga heran mendapat ancaman itu. Sebab secara keseluruhan, aksi kemarin itu berjalan sangat kondusif. Kami berhasil meminimalisasikan masuknya provokator yang memang diseting untuk mendiskreditkan kami. Sebaliknya, yang terprovokasi justru aparat. Mereka jadi brutal. Banyak mahasiswa dihajar habis. Malah ada yang ditembak dengan peluru tajam,†tutur Adhie kepada wartawan di Jakarta (Kamis, 20/10).
Dalam kesaksiannya, Adhie yang pada saat kejadian berada di depan Istana, menjelaskan, “Tak ada urgensinya aparat menembakan
water cannon dan gas airmata. Karena massa aksi tidak berbuat hal-hal yang dianggap membahayakan. Ini sangat represif.
Tentang kabar rencana penangkapan dirinya, Adhie tak mau banyak komentar.
“Saya orang bebas, dan tidak melanggar hukum. Jadi kenapa harus takut? Yang penting mulai detik ini saya harus waspada. Menepi dulu dari jalan perlawanan. Sebab orang panik bisa berbuat melampaui batas,†katanya.
[guh]
BERITA TERKAIT: