"Kita sama-sama mendukung reformasi karena kita yakin akan harapan bahwa akan datang yang lebih baik," ujar Wiranto saat berbicara dalam pertemuan tokoh-tokoh nasional di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Selatan (Jumat, 8/10).
Wiranto juga mengajak para tokoh nasional melihat kondisi saat ini. Menurut mantan Panglima ABRI ini, demokrasi yang sekarang adalah demokrasi salah makna. Begitu pun reformasi yang dilakukan salah arah. Intinya, ada yang salah di negeri ini.
Lanjut Wiranto, budaya paguyuban masyarakat sudah berganti dengan budaya individualistis yang amat liberal. Bahkan tak pelak ideologi Pancasila pun kalah menarik dengan entrepreneurship atau ideologi mencari uang.
Selain itu, hukum yang tadinya menjadi kontrol sosial agar kehidupan masyarakat aman tentram saat ini malah dijadikan instrumen politik. Kepercayaan pada hukum melemah dan itu bahaya.
"Kita ibarat orang yang terus menerus meriang, mati tidak sembuh pun tidak. Solusinya kalau mau membuat terobosan pemerintah harus hilangkan egoisme kekuasaan. Elit politik harus mengenyampingkan kepentingan politiknya untuk sementara demi menyelesaikan masalah bangsa," imbuh dia.
[wid]
BERITA TERKAIT: