"Kalau sebelum
fit and proper test sudah dukung mendukung dan menolak itu artinya terjadi politisasi," ujar Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saepuddin kepada wartawan di Lobi Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/10).
Meski tidak dikatakan secara eksplisif, Lukman menyesalkan kronologsi pencalonan Timur oleh Presiden SBY itu tidak berjalan wajar.
"Proses pengajuan calon-calon (Kapolri) sebelumnya itu kan sudah memakan proses cukup lama sehingga mengesankan ada rivalitas di tubuh Polri," ucap Lukman bernada kecewa.
Lukman juga mengungkapkan, pihaknya sempat kaget mengetahui bahwa nama Timur lah yang diajukan SBY kepada DPR. Kendati ia maklum memang penunjukan mantan Kapolda Jawa Barat ini terpaksa dilakukan menyusul dinamika yang terjadi di internal Polri.
"Proses ini terkesan dan terlihat tergopoh-gopoh. Ini kelihatan sekali ada proses yang dilakukan terpaksa karena pertimbangan khusus," terang Lukman yang juga Wakil Ketua MPR.
Pertimbangan khususnya apa? "Itu hanya Presiden yang tahu kenapa seperti itu. Yang pasti kami cukup terkejut," katanya.
Saat ditanya kemungkinan pembahasan nama Timur akan dibawa ke Setgab, Lukman menyatakan belum tahu untuk hal tersebut. Tapi terlepas pilihan Setgab, PPP mencoba objektif saja karena tantangan Kapolri baru ke depan tidak sederhana.
[wid]
BERITA TERKAIT: