RESHUFFLE

Bila Perlu Kocok Ulang Sebelum 20 Oktober

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Minggu, 03 Oktober 2010, 14:29 WIB
Bila Perlu Kocok Ulang Sebelum 20 Oktober
Presiden SBY/ist
RMOL. Presiden SBY diminta agar tidak ragu-ragu mengocok ulang susunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Kocok ulang itu penting bukan karena pemerintahan SBY jilid II telah berlangsung hampir satu tahun, tetapi karena secara faktual semakin banyak menteri yang memperlihatkan kinerja buruk dan tidak akuntabel.

Demikian ujar Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Center (SMC), Syahganda Nainggolan, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online, Minggu siang di Jakarta (3/10).

Menurut hemat Syahganda, dalam hal ini Presiden SBY harus sensitif dan cermat, serta mampu membaca harapan masyarakat berkaitan dengan wacana kocok ulang ini.

Apalagi, lanjut Syahganda, parpol yang bergabung dalam barisan koalisi menyerahkan urusan kocok ulang menteri kepada SBY karena itu memang merupakan hak prerogatif seorang kepala pemerintahan.

“Jadi, Presiden SBY tidak usah ragu-ragu untuk melaksanakan reshuffle para menterinya, dan tidak perlu menghitung-hitung apakah tanggal 20 Oktober ini harus reshuffle kabinet atau tidak,” ujar Syahganda.

“Lakukan saja reshuffle karena momentumnya sudah sangat tepat, bila perlu sebelum tanggal 20 Oktober,” demikian Syahganda. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA