Seperti dikatakan politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 15/9), Golkar malah ingin menjaga agar penanganan kasus Rp 6,7 triliun itu tidak disusupi kepentingan Istana alias penguasa.
"Golkar tidak bisa mengintervensi kasus apapun, karena kami bukan penguasa di negeri ini," cetus Bambang.
"Yang bisa intervensi itu siapapun yang punya kekuasaan. Golkar tidak punya kekuasaan, yang bisa intervensi hukum adalah pihak Istana," tambah vokalis Komisi III DPR ini.
Bambang menegaskan, tuduhan elit Demokrat adalah keliru dan menunjukkan Demokrat tidak peduli pada lemahnya kinerja KPK.
"Justru kita duga, tumpulnya taring KPK ini karena intervensi Istana," tegasnya.
Sudah diketahui masyarakat luas, kalau KPK saat ini lumpuh ketika menangani persoalan hukum yang menyeret para pejabat tinggi negara aktif atau kalangan partai penguasa, Partai Demokrat.
"Mereka (KPK) pasti takut kehilangan jabatan. Jadi, salah kalau Demokrat mengatakan kami intervensi. Yang benar kami dari fraksi Golkar justru mendesak KPK tidak tebang pilih, ada perbedaan dalam penanganan kasus Bank Century dan kasus lain," kata Bambang.
"Kita melihat dengan mata telanjang bahwa mereka sangat bertaring dalam kasus yang menjadikan mantan menteri dari partai tidak memerintah sebagai tersangka. Tapi ketika kasus yang menyeret kader Demokrat, mereka jadi tumpul," imbuh orang dekat Ical ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: