Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

LEGENDA DARI SINABUNG

Syeh Abdurrahman, Penjaga Sinabung Memberi Pesan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/tuahta-arief-1'>TUAHTA ARIEF</a>
LAPORAN: TUAHTA ARIEF
  • Jumat, 03 September 2010, 13:52 WIB
Syeh Abdurrahman, Penjaga Sinabung Memberi Pesan
Aktifitas vulkanik Gunung Sinabung sepekan ini tak bisa dilepas dari cerita rakyat yang hidup di tengah masyarakat Tanah Karo. Khusunya di Desa Bekerah, cerita yang menghubungkan aktivitas Gunung SInabung belakangan ini dengan legenda Syeh Abdurrahman.

Lalu, siapa sebenarnya Syeh Abdurrahman?

Syeh Abdurrahman adalah seorang ulama yang kuat dugaan berasal dari Barus. Ulama kharismatik itu hidup antara akhir tahun 1600 hingga awal 1700-an. Beliau menggunakan deretan pegunungan Bukit Barisan sebagai pintu lintasan syiarnya. Warga Bekerah percaya bahwa Sinabung pernah dijadikan tempat persinggahan Syeh Abdurrahman dan pengikutnya dalam berdakwah di pantai Barat Sumatera.

Menurut Ketua Yayasan Kempu Geriten, Oki Teger Mahatidana Bangun, mungkin sekali kalau Tanah Karo menjadi tempat persinggahan mufti-mufti di tanah Andalas.

Pasalnya, Barus yang menjadi pintu masuk agama Islam dikenal memiliki banyak ulama kharismatik, salah satunya adalah Hamzah Fansuri.

Tanah Karo sendiri, menurut dia, adalah pintu lintasan pedagang dan ulama dari Barus menuju Kutacane, Alas, Gayo bahkan Meulaboh, Aceh.

Ajaran Islam sendiri, pun dapat berakulturasi dengan budaya setempat. Misalnya mengucapkan Bismillah dalam memulai mantra-mantra doa.

Akulturasi Islam, Hindu dan kebudayaan lokal kental di Tanah Karo terus berlangsung hingga invasi yang lakukan Kesultanan Aceh abad 17.

Kisah Syeh Abdurrahman yang konon kabarnya sempat bermukim di lembah Gunung Sinabung dikait-kaitkan dengan kemistikan puncak tertinggi di Tanah Karo itu.

Konon, sejumlah pantangan berlaku di daerah tersebut. Para pendaki yang ingin naik ke Gunung Sinabung, oleh warga setempat diperingatkan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor. Selama berada di daerah itu.

Selain itu, bagi warga yang ingin naik ke gunung itu dilarang memakan daging anjing dan daging babi. Dua binatang yang masuk daftar haram dalam ajaran Islam.

Aktifitas Gunung Sinabung yang hingga kini selalu membuat kaget warga dan Indonesia itu hari ini pun dikait-kaitkan dengan adanya pendatang yang melanggar larangan yang sudah diyakini sejak turun temurun oleh warga yang berdiam di sekitar Gunung Sinabung.

Letusan Sinabung yang tak bisa diprediksi itu juga diyakini sebagai pesan dari penjaga alam agar memperhatikan ekosistem yang mulai terabaikan. [arp]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA