Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiga Hari Lengang, Posko Darurat Desa Tak Dapat Bantuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/tuahta-arief-1'>TUAHTA ARIEF</a>
LAPORAN: TUAHTA ARIEF
  • Selasa, 31 Agustus 2010, 20:50 WIB
Tiga Hari Lengang, Posko Darurat Desa Tak Dapat Bantuan
RMOL. Memasuki hari keempat pengungsian, ribuan warga dari Desa Batu Karang, Kecamatan Payung masih bertahan di sejumlah kantong pengungsian yang tersebar. Namun, puluhan warga lainnya juga masih ada bertahan di desa.

“Yang tinggal di desa umunya pemuda-pemuda dan bapak-bapak, sementara yang masih mengungsi itu perempuan dan orang tua,” ujar Maradona Bangun, Ketua Karang Taruna Desa Batu Karang kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (31/8).

Dikatakan dia, saat ini, warga yang bertahan di Desa Batu Karang bertugas mengawal dan mengamankan situasi Desa.

“Ini inisiatif kami, warga desa. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kami bertahan di Desa,” lanjut dia.

Namun di balik niat baik warga tersebut, ada persoalan yang  harus mereka hadapi.

“Saat ini, kami yang menjaga kampung kekurangan bahan makanan. Untuk  itu kami mendirikan posko bantuan untuk warga yang sesekali pulang ke rumahnya untuk melihat ladang dan ternak mereka,” ujar dia lagi.

Dia menambahkan, posko inisiatif warga  seperti yang ada di Desa Batu Karang ini, juga terdapat di desa lain yang ditinggal warganya mengungsi.

“Kami sudah mencoba mengusulkan agar posko ini menjadi posko resmi yang bias menerima bantuan. Namun oleh posko pusat di Kabajahe ditolak dengan alas an sudah ada titik pengungsian yang ditentukan,” ujar dia.

Saat ini, tambah dia, ada juga warga yang mengulurkan bantuan melalui posko darurat yang mereka dirikan, namun jumlahnya tidak banyak.

“Duit kami ada, tapi tak ada toko yang buka. Cari makanan dimana kami?” ujar salah seorang warga. [arp]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA