Ketua Bidang Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil, Kontak Tani Nelayan Andalan (Katena), Soeryo Bawono, mengingatkan bahwa dampak yang ditimbulkan dari perubahan cuaca tahun ini membuat kalender agraria di Indonesia akan mengalami perubahan yang signifikan, yang berakibat pada ketersediaan stok pangan.
“Hasil panen gaduh bulan depan kelihatannya tidak seperti yang diharapkan.Selain itu, musim tanam rendeng kemungkinan besar akan mundur hingga bulan Desember. Bila itu terjadi, maka panen rendeng baru bisa dilakukan pada bulan April 2011,” ujar Soeryo yang juga Sekjen Induk Koperasi Tani dan Nelayan (Inkoptan) ini kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 26/8).
Dia menambahkan, pergeseran mundur jadwal tanam dan panen ini membuat Indonesia berpotensi mengalami masa paceklik sekitar lima bulan. Untuk menyelamatkan keadaan, mestinya Bulog segera mengambil langkah antisipasi aktif. Misalnya, dengan mendirikan crisis center yang bertugas mengkoordinasi perkembangan cuaca dan iklim serta berbagai dampak riil yang mengikutinya. Dia juga berpendapat sebaiknya organisasi tani dan pemerhati masalah pertanian dilibatkan dalam menyusun cetak biru menghadapi masa paceklik yang akan datang. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: