NU: Sweeping Kurangi Makna Ramadhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Selasa, 10 Agustus 2010, 23:00 WIB
NU: Sweeping Kurangi Makna Ramadhan
RMOL. Sweeping mengurangi makna bulan suci Ramadhan. Masyarakat Indonesia pun diajak untuk menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan niat memberikan contoh kehidupan yang damai.

“Jauhkan silang sengketa, satukan gerak dan langkah. Mari kita bangun negeri ini dengan menjaga suasana kedamaian di bulan Ramadan. Hindari tindakan yang destruktif yang memancing retaknya persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Katib Aam PBNU KH Malik Madani dalam rilis yang diterima Selasa malam (10/8).

Menurut Kiai Malik, umat Islam sebagai kelompok mayoritas yang sedang menjalankan ibadah puasa harus memberikan contoh kehidupan yang damai dan tentram kepada umat agama lain.

“Semangat Ramadhan harus menjiwai bangsa ini karena kita tahu kaum muslim yang di bulan Ramadhan ini tenggelam dalam ibadah merupakan mayoritas sehingga mereka dituntut untuk menjadi contoh dalam kehidupan yang damai, toleransi dan sebagainya,” katanya.

Pihaknya mengimbau umat Islam untuk tidak melakukan aksi sweeping dan semacamnya. PBNU menilai tindakan itu telah mengurangi makna kedamaian Ramadhan.

“Cukuplah himbuan kepada semua pihak untuk menghormati bulan Ramadhan. Untuk menghormati itu tidak perlu melakukan pemaksaaan karena pemaksaan itu justru bertentangan dengan semangan kedamaian yang kita cita-citakan bersama,” demikian KH Malik. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA