Jakarta, RMOL. Di mata mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier pemotongan nominal pada mata uang yang diikuti pemotongan nominal pada harga barang atau yang dikenal dengan redenominasi adalah program yang sangat penting.
Tetapi dia meragukan program yang sangat penting itu dapat dijalankan dengan baik di bawah pemerintahan yang ada saat ini.
Dari cara Pjs. Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyampaikan wacana itu, Fuad bisa menilai bahwa BI dan pemerintah tidak memiliki keseriusan yang memadai.
“Masa hal yang sebegini penting hanya dilemparkan sebagai isu. Mestinya, Gubernu BI tidak asal nyeletuk di sembarangan tempat. Mestinya sampaikan lebih dahulu ke DPR. Melihat latar belakangnya, ia adalah pejabat yang matang. Tapi kok begini,” ujar Fuad Bawazier.
Fuad khawatir ketergesa-gesaan ini kalau diteruskan dapat berakibat fatal. Redenominasi juga bisa dijadikan sekadar proyek cetak uang yang nilainya tentu besar.
“Kalau dikelola dengan serampangan seperti ini, bisa jadi salah dan berubah menjadi sanering. Juga bisa jadi tidak bijak dan tidak cerdas, menimbulkan bencana serius, spekulasi, inflasi, dan kepanikan. Begitulah kalau asal nyeletuk,” demikian Fuad. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: