BGN Bantah Program MBG saat Libur Sekolah Buang-Buang Anggaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 25 Desember 2025, 16:59 WIB
BGN Bantah Program MBG saat Libur Sekolah Buang-Buang Anggaran
Dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: RMOL/Alifia)
rmol news logo Badan Gizi Nasional (BGN) membantah program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur sekolah disebut menghabiskan anggaran. 

Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang mengklaim, realisasi program MBG justru menunjukkan efisiensi anggaran jauh melampaui target awal pemerintah.

"Kami menghemat anggaran luar biasa di tahun 2025. Anggaran tahun 2025 Rp71 triliun untuk 6 juta penerima manfaat dari anak sekolah dan kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, balita), namun ternyata kami bisa memberi manfaat kepada 50 juta anak Indonesia dan kelompok 3B,” ujar Nanik dalam keterangannya dikutip Kamis, 25 Desember 2025.

Penghematan terjadi karena banyak mitra dan yayasan sukarela membangun dapur MBG secara mandiri. Dengan skema tersebut, BGN tidak perlu membangun seluruh dapur dari awal sehingga beban anggaran dapat ditekan.

“Akhirnya cost yang dikeluarkan BGN hanya untuk program MBG Rp15 ribu per porsi, gaji karyawan BGN, termasuk SPPI, ahli gizi, dan akuntan di tiap-tiap SPPG yang saat ini hampir 100 ribu orang dari Sabang sampai Merauke, serta biaya operasional. Data ini bisa dicek ke Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nanik menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia melalui program MBG. Ia menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto agar tidak ada satu pun anak Indonesia tertinggal dari program tersebut.

“Pesan Pak Prabowo, tidak boleh satu anak Indonesia pun, baik anak usia sekolah yang berada di jalanan sebelum Sekolah Rakyat, anak-anak di pondok pesantren baik terdaftar maupun tidak terdaftar di Kementerian Agama semuanya harus dapat makan bergizi gratis,” tuturnya.

Sementara itu, terkait isu pemberian makan gratis bagi lanjut usia dan penyandang disabilitas, Nanik menegaskan program tersebut bukan menjadi kewenangan BGN.

“Yang akan memberikan makan gratis adalah Kementerian Sosial. Program itu masih wacana Kemensos, bukan program BGN,” pungkasnya.rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA