"Kalau merusak fasilitas umum, artinya menghamburkan uang rakyat," ujar Prabowo usai menggelar pertemuan dengan sejumlah Ketua Umum Partai dan pimpinan lembaga negara di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2025.
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI Sultan Najamuddin, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, serta Sekjen PKS M Kholid.
Dalam pernyataannya, Prabowo mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
“Saya minta seluruh warga negara untuk percaya kepada Pemerintah, untuk tenang. Pemerintah yang saya pimpin bertekad untuk selalu memperjuangkan kepentingan rakyat, termasuk rakyat yang paling kecil, paling tertinggal,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan agar masyarakat menyuarakan aspirasi dengan damai tanpa menimbulkan kerusuhan dan perusakan.
“Mari kita jaga persatuan nasional. Indonesia di ambang kebangkitan. Jangan mau kita diadu domba. Suarakan aspirasi dengan damai. Tanpa kerusuhan, tanpa penjarahan, tanpa merusak fasilitas umum," tegasnya.
Pernyataan Prabowo ini muncul setelah aksi massa di Jakarta yang menuntut keadilan bagi seorang pengemudi ojek online yang meninggal dunia usai terlindas mobil taktis Brimob Polri. Aksi tersebut berujung ricuh dengan pembakaran dan perusakan sejumlah fasilitas umum.
Sedikitnya 21 halte TransJakarta rusak parah, salah satunya halte di Jalan Sudirman depan Gedung Polda Metro Jaya yang dibakar massa pada Jumat malam, 29 Agustus 2025.
Selain itu, Stasiun MRT Istora Mandiri Senayan juga mengalami kerusakan dengan kaca pecah dan coretan vandalisme. Kondisi serupa terjadi di sepanjang Bundaran Senayan hingga Istora, dengan sampah, plastik terbakar, dan pecahan kaca berserakan.
BERITA TERKAIT: