Hadir sebagai narasumber antara lain Chief Ekonomic Danantara Reza Yamora Siregar, CEO Institute Sovereign Investors Kristian Flyvholm, Sekretaris Satgas Hilirisasi Ahmad Erani Yustika, Senior Consultant Jerry Marmen, dan Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Gubernur Lemhannas Ace Hasan menyebut Danantara sebagai instrumen strategis yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto untuk menopang transformasi ekonomi nasional.
“Pembentukan Danantara memiliki makna penting karena menjadi fondasi kemandirian ekonomi nasional. Danantara diberi mandat mengelola aset BUMN senilai Rp14.000 triliun dan diharapkan menjadi instrumen pembiayaan utama proyek strategis nasional,” kata Ace.
Sesuai visi utama Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Danantara menjadi kekuatan untuk mengurangi ketergantungan pendanaan eksternal, memacu pembangunan domestik berkelanjutan, dan menciptakan lapangan kerja.
“Hanya dengan kekuatan yang kita miliki, kita mampu menjadi bangsa yang berdaulat,” ujar Ace.
Ace juga mengingatkan pentingnya tata kelola profesional dan good corporate governance agar Danantara mampu mengoptimalkan aset negara, menarik investasi jangka panjang, serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
“Kita harapkan dari proses seminar ini akan lahir rumusan kebijakan strategis nasional untuk menjadikan Indonesia negara maju pada 2045,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: