Menurut Ketua DPC SPSI Kabupaten Jepara, Murdiyanto, aksi seharusnya berlangsung kondusif dan memberikan citra positif.
“May Day harusnya mengedepankan diskusi dalam menyampaikan aspirasi maupun menyelesaikan persoalan bukan dengan kekerasan,” kata Murdiyanto, dikutip
RMOLJateng, Sabtu 3 Mei 2025.
Karena itu, ia berharap, May Day tak hanya menjadi representasi perjuangan hak buruh tapi juga momentum untuk membangun negeri menjadi lebih baik lagi. Terutama dalam sisi kesejahteraan sosial.
"May Day harus diselenggarakan dengan cara yang kondusif dan santun dengan mengedepankan semangat persatuan, semangat kemajuan untuk Indonesia, Merah Putih yang kita cintai ini," pungkasnya.
Sebelumnya, kericuhan mewarnai aksi demonstrasi peringatan May Day di Semarang. Kerusuhan tak dapat dihindari saat massa mendekati Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Polisi telah berupaya membubarkan massa, namun sejumlah kelompok yang diduga penyusup berpakaian hitam melakukan provokasi dan aksi anarkis dengan merusak pagar pembatas jalan, melakukan vandalisme di aspal Jalan Pahlawan. Bahkan melempari petugas dengan botol, batu, juga benda berbahaya lainnya.
Mobil water cannon Polisi pun terpaksa dikerahkan untuk memecah konsentrasi massa, namun petugas malah diserang dengan lemparan petasan.
Baru pada sekitar pukul 17.30 WIB situasi di Jalan Pahlawan Kota Semarang kembali kondusif dan massa berbaju hitam itu meninggalkan lokasi dan menyebar ke arah Pleburan dan Simpang Lima.
BERITA TERKAIT: