Dampak Perang Dagang AS dan China

Indonesia Diharapkan Tidak jadi Sasaran Produk Impor Tak Bertuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 11 April 2025, 20:50 WIB
Indonesia Diharapkan Tidak jadi Sasaran Produk Impor Tak Bertuan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perang tarif dagang antara Amerika Serikat dengan China yang semakin tajam harus diwaspadai Indonesia. 

Dalam hitungan jam, AS memberlakukan tarif impor produk China ke AS sebesar 125 persen. Sementara China juga memberlakukan tarif seluruh produk AS sebesar 84 persen yang berlaku seketika.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menuturkan, jika tidak ada tanda-tanda kompromi antara AS dengan China, maka secara otomatis akan berdampak serius pada ekonomi global, termasuk Indonesia.

Anthony mengatakan seluruh negara harus mewaspadai kalau antara AS dan China terjadi pemutusan hubungan dagang, lantaran dikhawatirkan ada produk-produk yang akan mencari pasar baru.

“Setiap negara di dunia harus waspada mendapat pengalihan produk ‘tidak bertuan’ yang sedang mencari pasar baru, dari China sekitar 460 miliar dolar AS dan dari Amerika sekitar 200 miliar dolar AS,” kata Anthony lewat keterangan tertulisnya, Jumat, 11 April 2025.

Untuk Indonesia sendiri, lanjut Anthony, akan menjadi sasaran produk 'tak bertuan' tersebut yang akan merebut market domestik. Membuat Indonesia bisa dibanjiri produk impor.

“Indonesia bisa menjadi sasaran empuk, khususnya bagi produk China seperti consumer goods, karena Indonesia mempunyai pasar sangat besar, dengan nilai PDB lebih dari 1,3 triliun dolar AS,” tuturnya.

“Indonesia juga harus waspada dari kemungkinan terjadi dumping,” sambung Anthony.

Terkait kebijakan tarif impor dari Trump yang kini ditahan selama 90 hari, Anthony menyebut harus mampu dimanfaatkan Pemerintah Indonesia dengan baik untuk mengantisipasi dampak terburuk.

“(Kurun) 90 hari ke depan merupakan masa kritis, dapat menjadi penentu nasib masa depan kita, apakah akan menjadi pemenang atau pecundang,” demikian Anthony Budiawan. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA