Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, merespons soal kegaduhan di masyarakat lantaran adanya aturan Bahlil yang melarang pengecer menjual LPG 3 kg.
Akibatnya, masyarakat harus mengantre panjang hingga ada yang meninggal dunia untuk bisa mendapatkan LPG 3 kg.
"Dalam rekaman video yang ramai beredar di media sosial tersebut terlihat masyarakat mulai mengantre untuk membeli gas melon di pangkalan resmi hingga antrean terlihat mengular panjang. Tanda kiamat kecil dan munculnya Dajjal adalah hilangnya gas melon dan antrean panjang yang memakan korban nyawa," kata Hari kepada
RMOL, Selasa, 4 Februari 2025.
Menurut Hari, kehadiran Dajjal dalam KMP yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa merupakan cara menunjukkan kekuasaannya tanpa memikirkan nilai kemanusiaan.
Lanjut Hari, tujuan munculnya Dajjal dalam KMP adalah menghilangkan gas melon agar ada huru-hara dan pertumpahan darah.
"Bersiaplah dengan fitnah-fitnah yang mulai bermunculan dan inilah kiamat kecil yang dengan munculnya Dajjal dalam kabinet, dengan kekuasaannya rakyat dibiarkan antre demi gas melon dengan mempertaruhkan nyawa sampai harus mengalami sakaratul maut," pungkas Hari.
BERITA TERKAIT: