Hal itu disampaikan legislator dari Fraksi PKS, Slamet dalam rapat paripurna penutupan masa sidang ke-I TA 2024-2029 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 5 Desember 2024.
“Bencana longsor dan banjir yang terjadi di Sukabumi ini saat ini bukan semata-mata bukan karena cuaca ekstrem tetapi juga akibat kerusakan ekosistem di daerah hulu,” kata Slamet dalam rapat paripurna.
Ia menambahkan di wilayah hulu banyak kawasan hutan yang dulunya subur dan menjadi penyangga lingkungan kini gundul bahkan terlantar.
“Lahan-lahan HGU termasuk milik perusahaan negara seperti PTPN yang dulu produktif sebagai kebun karet atau tanaman keras lainnya kini berubah fungsi atau dibiarkan tidak terawat,” tegasnya.
Slamet meminta pemerintah untuk memberikan perhatian penuh terhadap bencana yang terjadi di Sukabumi, dan mengembalikan fungsi kawasan hutan di wilayah tersebut.
“Saya mendesak pemerintah untuk mengambil langkah serius mengembalikan fungsi kawasan hutan di daerah hulu, melalui reboisasi dan penertiban ke penggunaan lahan,” jelas dia.
“Jangan biarkan wilayah hulu kita terus degradasi karena akan terdapat langsung pada masyarakat yang tinggal di hilir,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: