Nasihat diberikan buntut pernyataan Gus Miftah yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu yang dinilai mengolok-olok pedagang es saat mengisi acara Magelang Bersholawat di Magelang, Jawa Tengah, pada 27 November 2024
"Ini pembelajaran bagi Gus Miftah, ketika jadi figur pejabat publik seperti ini harus ada kontroling," katanya usai meresmikan Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al Qur'an (UPQ) di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu 4 Desember 2024.
Di sisi lain, Nasaruddin Umar meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak melampiaskan kemarahannya berlebihan.
"Saya mohon semua pihak menahan diri dan perlu klarifikasi Gus Miftah. Kalau itu ada unsur kesengajaan maka perlu minta maaf," tegas Menag.
Menurut Nasarudin, Gus Miftah memang memiliki ciri khas tersendiri dalam berdakwah. Selain menjadi penceramah, pengasuh pondok pesantren dan utusan presiden, Gus Miftah memang doyan bercanda.
"Jadi jangan sampai Gus Miftah kita potret dengan gaya formal tapi dia dalam keadaan gaya informal," kata Menag.
Penceramah sekaligus utusan presiden, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menuai kritik tajam setelah video ucapannya yang dianggap merendahkan seorang penjual es teh viral.
"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata Gus Miftah.
BERITA TERKAIT: