"Target saya ketika pemilu lalu sebanyak 80 persen, alhamdulillah bisa tercapai 82,5 persen. Pilkada ini kita tingkatkan, karena pilkada ini masyarakat akan memilih bupati/walikota dan gubernurnya, sehingga kita harapkan minimal 82 persen," kata Nana dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (10/7).
Nana mengatakan, Pemprov Jateng dan kabupaten/kota serta penyelenggara pemilu sudah siap mengawal penyelenggaraan Pilkada Jateng 2024 agar berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif.
"Ini merupakan pilkada serentak pertama se-Indonesia, sehingga kesiapan perlu betul-betul dioptimalkan," ujar Nana.
Nana juga menyebutkan empat indikator kesuksesan pilkada, yaitu partisipasi masyarakat yang tinggi, kondusivitas wilayah, penyelenggaraan tahapan pilkada yang baik, dan pelaksanaan pemerintahan yang tetap berjalan lancar.
Dalam penyelenggaraan pilkada ini, Nana berharap lebih mengedepankan upaya-upaya pencegahan daripada penindakan, yang bisa dilakukan melalui peningkatan sosialisasi, edukasi, maupun komunikasi.
"Pencegahan lebih baik daripada penindakan, makanya seluruh Forkomimda, KPU, dan Bawaslu harus kompak dan sinergi," kata Nana.
Menurut Nana, perhelatan pilkada lebih rawan dibandingkan dengan pilpres, karena para calon akan berkompetisi dalam satu kabupaten/kota.
Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai antisipasi, termasuk membangun komunikasi yang baik dengan partai politik, tim sukses, maupun masyarakat.
BERITA TERKAIT: