Hal tersebut sebagaimana temuan Lembaga Indikator Politik Indonesia terhadap survei kepada 1.227 responden pada rentang 18 sampai 21 Februari 2024 atau setelah pencoblosan Pemilu Serentak 2024.
"Basis pendukung ketiga calon tidak berbeda dengan
exit poll kami minggu lalu bahwa Prabowo-Gibran kuat di pemilih muda dan relatif kuat di kalangan pemilih perempuan, yaitu sebesar 62,3 persen yang sebelumnya kaum laki-laki lebih mendominasi," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di akun YouTube Indikator Politik Indonesia, pada Kamis (28/2).
Masih dalam pengamatan survei, pemilih Prabowo-Gibran dari kaum perempuan ini terjadi saat debat capres kedua.
"Performanya Prabowo di debat capres kedua banyak menarik simpati pemilih perempuan," sambung Burhanuddin.
Berikutnya pemilih Prabowo-Gibran pun muncul dari kalangan nonmuslim dan juga warga Nahdlatul Ulama (NU).
"Mereka (nonmuslim) yang memilih Prabowo-Gibran 58,4 persen, dan dari kalangan NU 57 persen. Prabowo-Gibran juga dapat dukungan dari segala segmen, termasuk segmen pendidikan, yaitu 72,8 persen," jelas Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dengan target WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel ini dipilih melalui metode
random digit dialing (RDD) secara acak sebanyak 1.227 responden.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: