Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk respons keadaan politik Indonesia yang akhir-akhir ini mengarah kepada ketidaknetralan pemerintah, aparat dan penyelenggara Pemilu 2024 jelang 14 Februari 2024.
Perwakilan SAMC Zaky Nugraga mengatakan, diskusi yang diselenggarakan ini adalah kartu kuning pada kekuasaan dan kepada siapapun yang mencoba memadamkan demokrasi di Indonesia.
“Ketika nanti waktunya, kami akan turun ke jalan bersama ribuan aktivis mahasiswa yang terus kami konsolidasikan hingga hari ini. Jika demokrasi terus diberangus dan konstitusi terus dikangkangi oleh pelanggaran-pelanggaran etika, presiden harus segera dievaluasi oleh DPR RI,” Zaky dikutip Jumat (9/2).
Di akhir acara, para aktivis mahasiswa yang diwakili oleh beberapa tokoh membacakan Manifesto Kebangsaan yang berisi:
1. Kami mengingatkan kepada Presiden Republik Indonesia agar menjadi negarawan dan tidak turut serta memperkeruh suasana demokrasi yang saat ini semakin memanas;
2. Kami mengingatkan kepada ASN, TNI, dan Polri untuk menjaga netralitasnya dalam Pemilu 2024 sebagai salah satu bentuk dukungan mewujudkan Pemilu yang aman, damai, dan berkeadilan;
3. Kami mengingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu untuk menjaga integritas serta berpegang teguh kepada kode etik guna mewujudkan Pemilu yang berkeadilan dan berkualitas;
4. Kami menyerukan kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk terus menghidupkan gerakan moral demi menjaga nyala api demokrasi yang sudah diwariskan sejak reformasi;
5.Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya dengan pertimbangan yang matang pada Rabu, 14 Februari 2024 untuk menentukan arah bangsa Indonesia yang lebih baik.
BERITA TERKAIT: