Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi kebingungan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep terhadap posisi Ganjar di Pilpres 2024, melanjutkan atau perubahan terhadap program-program Jokowi.
"Bukan sikap Ganjar yang membingungkan. Dalam debat itu Ganjar bisa saja berada di tengah," kata Muslim kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/12).
Muslim mengatakan, Ganjar dan PDI Perjuangan bisa sepaham dengan isu perubahan, karena Jokowi dianggap berkhianat dan memiliki rapor hukum merah.
"Dan anggapan PDIP yang diungkap Ganjar itu fakta. Jadi kemudian PDIP dan Ganjar kehendaki perubahan itu wajar dan lumrah," terang Muslim.
Karena, kata Muslim, jika Ganjar mau melanjutkan program Jokowi, maka dipertanyakan progam apa yang bisa dilanjutkan oleh pemimpin Indonesia selanjutnya.
"Lanjutkan dinasti politik, korupsi yang marajalela? Perusakan konstitusi dan demokrasi? Sehingga kalau Ganjar cenderung ke arah perubahan itu akibat
record Jokowi selama hampir sepuluh tahun berkuasa," tutur Muslim.
Selama hampir sepuluh tahun berkuasa ini, kata Muslim, Jokowi merusak PDIP. Untuk itu, Ganjar disarankan untuk mengambil posisi perubahan dan perbaikan seperti pasangan Amin.
"Jadi sebaiknya Ganjar konsen ke perubahan untuk perbaikan atas apa yang dirusak Jokowi selama ini," pungkas Muslim.
BERITA TERKAIT: