“Di balik pria yang sukses selalu ada perempuan yang tangguh. Begitu juga dalam urusan politik, butuh perwakilan ibu-ibu di pusat agar hak kaum perempuan terwakili,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/7).
PAN, kata Zulhas, memiliki
concern terhadap isu-isu perempuan. Di internal partai, PAN serius mendorong peran perempuan untuk aktif dalam kepengurusan sebagaimana dalam Pasal 71 AD/ART PAN.
“Dalam pasal tersebut, PAN harus menempatkan kader perempuan 30 persen di DPP dan DPW,” lanjut Menteri Perdagangan RI ini.
PAN juga memiliki organisasi sayap bernama Perempuan Amanat Nasional (Puan). Organisasi ini menjadi wadah bagi perempuan untuk berpolitik serta menyampaikan aspirasi.
“Kami ingin membuktikan bahwa perempuan bukan hanya hadir sebagai pelengkap atau penggembira semata, melainkan bisa memberi warna baru untuk menjadi lebih baik lagi, baik itu di legislatif, eksekutif maupun di organisasi sosial kemasyarakatan,” paparnya.
Untuk Pemilu 2024, PAN menyerahkan 37 persen keterwakilan perempuan dalam daftar bacaleg untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen. Saat ini, keterwakilan perempuan di DPR RI baru di angka 20,8 persen atau 120 anggota legislatif perempuan dari total 575 anggota.
“Cuaca politik di Indonesia cukup cerah bagi kaum perempuan untuk mengambil peran. Saya optimis keterwakilan perempuan di lembaga legislatif bisa melampaui angka 30 persen,” pungkas Zulhas.
BERITA TERKAIT: