Menurut pengamat politik Hendri Satrio, jika mimpi SBY ditafsirkan dalam kerangka perkembangan politik, ada kesan mengarah pada rekonsiliasi. Bukan tanpa alasan, baik SBY, Megawati, Jokowi, dan partai mereka, kerap berbeda pandangan politik dalam 10 tahun terakhir.
"Ini kode. Ajakan SBY pada tokoh bangsa untuk turun gunung," kata sosok yang akrab disapa Hensat itu, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/6).
Founder Lembaga Survei Kedai Kopi itu menambahkan, jika merujuk cerita-cerita yang tertuang di buku silat era 80-90 an, kalau ada tokoh senior yang turun gunung, artinya ada hal yang membahayakan dan harus segera diselesaikan.
"Mungkin ini juga salah satu maksud pak SBY ngetwit seperti itu," sambung Hensat.
SBY seperti mengajak Jokowi dan Megawati untuk membawa Indonesia kembali ke jalur yang benar, dan bersiap menjemput presiden berikutnya di 2024.
Seperti diberitakan, SBY membagikan "mimpinya" kepada warganet melalui akun Twitternya, Senin (19/6).
Dia menceritakan, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumahnya di Cikeas, kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya mereka bertiga menuju Stasiun Gambir.
Mimpi itu berlanjut. Ketiganya sudah ditunggu Presiden ke-8 RI di Stasiun Gambir. Sang presiden yang terpilih pada 2024 itu kemudian berbincang-bincang, sebelum memberikan tiket kereta api untuk ketiga tokoh itu.
BERITA TERKAIT: