"Kalau dia 3 pasang, dua putaran. Maka bukan hanya di putaran pertama saja yang menentukan, tapi juga putaran kedua," kata Kepala Bapillu Demokrat Andi Arief di di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (19/6).
Andi Arief menegaskan bahwa apabila pemilu dua putaran, maka bukan tidak mungkin partai-partai koalisi merapat ke satu koalisi besar.
"Putaran kedua nanti kan untuk kebutuhan parlemen, misalnya harus 51 persen agar kuat. Itu harus berkolaborasi, beraliansi," kata Andi Arief.
Andi Arief pun membuat simulasi koalisi yang ada saat ini yang maju dalam dua putaran di pemilu nanti.
Itu sebabnya, Partai Demokrat masih membuka terus komunikasi politik dengan partai manapun, meski berbeda koalisi.
"Kalau PDIP sendiri misalnya hanya dengan PPP juga kurang dari 50 persen, juga di kubu Pak Prabowo, Pak Prabowo dengan PKB juga kurang 50 persen, jadi masih sangat dinamis," kata Andi Arief.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, Minggu (18/6).
Partai Demokrat yang saat ini bergabung dengan PKS dan Nasdem di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung Anies Baswedan jadi Capres 2024.
Sementara, PDI Perjuangan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pilpres nanti. Sampai saat ini, PPP, Perindo dan Hanura yang sudah menyatakan dukungan ke Ganjar Pranowo.
BERITA TERKAIT: