Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ketika memimpin Delegasi RI dalam Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11).
“Melanjutkan Presidensi G20, Indonesia akan menitikberatkan pada penangan krisis multidimensi seperti krisis pangan, energi, dan keuangan di ASEAN,†kata Menko Airlangga.
Dalam forum tersebut Airlangga turut mengapresiasi kepemimpinan Kamboja selama tahun 2022 dengan capaian positif, khususnya untuk prioritas ekonomi.
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa prioritas ekonomi yang diusung Indonesia akan fokus pada tiga hal utama yang nantinya akan menjadi rumah dari inisiatif-inisiatif Indonesia pada masa keketuaan ASEAN di tahun 2023.
Fokus pertama yakni membangun pertumbuhan regional, konektivitas dan keunggulan baru yang dilakukan melalui fasilitasi sektor jasa, ketahanan sektor keuangan, ketahanan pangan sebagai antisipasi krisis serta optimalisasi perdagangan dan investasi.
Kedua, percepatan transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif untuk mengurangi kesenjangan digital melalui penguatan kerja sama kelancaran konektivitas digital, pembayaran dan keuangan digital, dan memberikan keamanan pertukaran data digital lintas batas, serta mendukung rantai pasok logistik.
Fokus terakhir, mendorong pembangunan infrastruktur hijau, mempercepat implementasi SDGs, dan meningkatkan ketahanan energi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih tangguh.
BERITA TERKAIT: