Hal tersebut disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menyikapi momen pertemuan JK, Paloh, dan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri pernikahan anak politisi Nasdem, Sugeng Prawoto, Minggu (18/9).
SBY sendiri menyatakan akan turun gunung setelah mencium dugaan Pilpres 2024 berjalan tidak jujur.
Muslim mengatakan, jika SBY dan JK sudah turun gelanggang, maka dipastikan banyak yang ketar-ketir. Karena, SBY-JK punya pengalaman mumpuni. Pada 2004-2009, keduanya mampu menang melawan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
"Padahal saat itu SBY dan JK adalah menteri Megawati. Toh pertarungan keras antarkan SBY-JK sukses kalahkan Megawati yang adalah Presiden saat itu," ujar Muslim kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/9).
Selanjutnya pada 2014-2019, JK kembali sukses menjadi Wapres mendampingi Joko Widodo. Artinya, kemampuan SBY dan JK dalam hal strategi cukup andal.
Belum lagi Surya Paloh yang mendukung dan membawa Jokowi kembali menjadi presiden di periode kedua.
"Ini artinya apa? Duet SBY-JK dan SP jika bersatu, lawan akan ciut nyalinya. Jika SBY-JK-SP bersatu, yang lain akan habis," pungkas Muslim.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: