Sebab, baik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri maupun Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak sedramatis di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sampai menangis saat harga BBM dinaikkan.
"Jokowi naikkan BBM, Ibu Mega dan Puan kok tidak menangis?" sindir pendiri Jaringan Nusantara (JN), Aam Sapulete dalam keterangan kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/9).
Melihat perbedaan sikap ini, Aam menilai apa yang dilakukan petinggi PDIP di rezim SBY hanya sekadar mencari simpati dari rakyat. Sebab jika sikap emosional petinggi PDIP benar-benar tulus, maka akan terjadi pula saat Jokowi menaikkan harga BBM.
"Harusnya para petinggi PDIP menunjukkan sikap konsisten seperti yang diperlihatkan di era SBY menolak kenaikan harga BBM. Rakyat jadi bertanya PDIP partai
wong cilik ketika mendukung kenaikan BBM di era Jokowi?" jelas Aam.
Padahal, kata dia, kenaikan harga BBM akan berdampak pada berbagai kebutuhan pokok lainnya. Imbas lainnya, angka kemiskinan juga akan meningkat.
Ketidakkonsistenan lainnya yakni soal kebijakan bantuan langsung tunai (BLT). Di pemerintahan SBY, elite PDIP ramai-ramai mengkritik BLT yang digelontorkan SBY.
"Namun kini, BLT dipakai Jokowi sebagai upaya memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak kenaikan BBM," tandas Aam.
BERITA TERKAIT: