Dikatakan Gus Yahya, kunjungan Firli kali ini bukan kunjungan resmi. tetapi, sebatas kunjungan teman yang telah lama tidak bertemu.
“Ini pertemuan dengan sahabat lama yang sudah saya kenal sejak beliau jadi Kapolda NTB,†ujar Gus Yahya usai pertemuan yang berlangsung setidaknya dua jam di lantai 2 kantor PBNU.
Meski tidak secara formal dan relatif suasana santai, Gus Yahya menyatakan keinginan PBNU bekerjasama dengan KPK untuk memberikan pelatihan antikorupsi kepada jajaran PBNU hingga tingkat PCNU atau tingkat kabupaten/kota.
“NU membutuhkan KPK karena ada banyak agenda kerjasama dengan pemerintahan yang eksekusinya dilakukan cabang. Sehingga, mereka (cabang) harus tahu parameter yang benar supaya pelaksanaan program dilaksanakan dengan bersih,†terangnya.
Keinginan Gus Yahya ini pun disambut baik Firli Bahuri. Dia mengatakan, akan mengajak seluruh warga NU mengambil peran dalam tindakan tindakan pemberantasan korupsi.
“Saya juga menyampaikan perlu upaya serius membangun budaya dan peradaban antikorupsi,†katanya.
Ditekankan Firli, semua kamar-kamar kekuasaan memang harus bersih dan bebas dari korupsi. Baik itu kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif ataupun partai politik.
“Presiden sebagai pemimpin dalam orkestrasi pemberantasan korupsi. hal tersebut juga pernah saya sampaikan pada peringatan hari anti korupsi sedunia yang dihadiri Presiden RI tanggal 9 desember 2021 di Gedung Juang Merah Putih KPK,†demikian Firli.
BERITA TERKAIT: