Reuni 212 Sebaiknya Ditunda, Kiai Adib: Lebih Banyak Mudharatnya Jika Digelar Di Masa Pandemi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 15 November 2020, 20:04 WIB
Reuni 212 Sebaiknya Ditunda, Kiai Adib: Lebih Banyak Mudharatnya Jika Digelar Di Masa Pandemi
Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Adib Rofiuddin Izza/Net
rmol news logo Rencana reuni Perasudaraan Alumni (PA) 212 yang akan digelar awal bulan Desember nanti diharapkan dapat ditunda.

Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Adib Rofiuddin Izza menyebutkan, kegiatan itu berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

“Kalau saya mengimbau, saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereforia, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya tidak akan menyelesaikan masalah tentang Covid-19,” kata Kiai Adib Rofiuddin dalam keterangannya, Minggu (15/11).

Kiai Adib mengatakan reuni 212 yang rencana digelar 2 Desember 2020 itu tidak tepat waktunya untuk digelar saat ini. Apalagi saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besae (PSBB) Transisi.

“Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan ditunda dulu lah. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dewan Mustasyar PBNU ini mengimbau kepada umat muslim untuk mentaati aturan dari pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, Indonesia akan bisa terbebas dari Covid-19.

“Ini semestinya masyarakat bangsa Indonesia khususnya, sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar,” jelasnya.

“Maka saya menganjurkan betul kepada masyarakat karena pemerintah sudah berusaha maksimal maka kita pun harus bersama sama. Tidak mungkin pemerintah saja yang mengatasi. Karena itu kebaikan kita bersama, bukan kebaikan sepihak,” sambung dia.

Bagi Kiai Adib, silaturahmi bagus tapi tidak harus dengan cara berkumpul mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

“Bahwa reuni itu, silaturahmi itu bagus, tetapi kalau hanya akan membuat kemudaratan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau efeknya menambah klaster Covid-19 baru, ini menjadi tidak baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, PA 212 merencanakan menggelar reuni pada 2 Desember 2020 di Silang Monas, Jakarta Pusat.

Ketua PA 212 Slamet Maarif menyebut pihaknya saat ini tengah menunggu jawab surat izin penggunaan Monas dari Pemprov DKI Jakarta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA