Telusuri Kasus Penghargaan Colosseum, Komisi B DPRD Panggil Disparbud Pemprov DKI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 23 Desember 2019, 14:48 WIB
Telusuri Kasus Penghargaan Colosseum, Komisi B DPRD Panggil Disparbud Pemprov DKI
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz/Net
rmol news logo Kasus pencabutan penghargaan Adi Karya Wisata kepada diskotek Colosseum patut ditelusuri lebih dalam. Pasalnya, dalam pemberian penghargaan tersebut ditemukan banyak kejanggalan yang diduga disengaja.

Di antaranya adalah soal pengabaian surat rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) yang menyatakan telah menemukan penyalahgunaan narkotika di diskotek tersebut.

Namun rekomendasi tersebut terkesan tidak digubris oleh pelaksana tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Alberto Ali yang tetap keukeuh memberikan penghargaan Adikarya Wisata untuk kategori hiburan dan rekreasi kepada Colosseum.

Hal inilah yang kemudian bikin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meradang. Akibatnya Alberto pun dicopot dari jabatannya karena telah lalai mengabaikan rekomendasi BNNP itu.

Masih terkait kasus tersebut, hari ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Komisi B memanggil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta terkait masalah pemberian penghargaan kepada Colosseum.

"Kita ingin memastikan dan mendapatkan informasi yang benar dari sisi SKPD ini. Jadi kita ingin dengar langsung dari ibu asisten perekonomian (Plt Kadisparbud) sebenarnya apa sih yang terjadi?" ujar Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz di ruang rapat Komisi B, Gedung DPRD DKI, Senin (23/12).

Komisi B akan meminta penjelasan secara rinci kepada Disparbud DKI Jakarta dari mulai proses pemilihan nomine hingga dampak pemberian penghargaan ini bagi Jakarta.

"Kita ingin tahu juga menjelaskan sekaligus mengingatkan kepada SKPD siapapun orangnya agar jangan bermain-main dengan hal seperti ini, karena dampaknya akan menimpa banyak orang. Seperti sekarang misalnya, Gubernur itu kan di-bully di medsos, di media, dan sebagainya karena beliau penanggung jawab," tegas Aziz. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA