Menyikai hal itu, Tokoh Perdamaian Nusantara asal Papua, Lenis Kogoya memberikan pesan perdamaian untuk masyarakat Papua agar kerusuhan yang terjadi ini segera dihentikan.
“Papa saya sampaikan bahwa di dalam firman Tuhan kasihilah sesama manusia oleh dirimu sendiri, jadi Kalau Tuhan bilang jangan membunuh berarti kita harus melakukan sesuatu dengan hati. Tidak usah membakar, anarkis,†kata Lenis saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL di Hotel Granddhika Jakarta, Kamis (29/8).
Menurut Lenis, yang juga Staf Khusus Presiden Bidang Kelompok Kerja Papua ini, rakyat Papua sangat boleh untuk menyampaikan aspirasi mereka secara terbuka, menyampaikan keluh kesah kepada pemerintah, namun tidak dengan cara-cara anarkis yang merusak citra Papua itu sendiri.
“Menyampaikan aspirasi itu kan dilindungi undang-undang, yang terjadi ke depan jadi adik-adik yang ada di Papua baik mahasiswa boleh menyampaikan aspirasi tapi janganlah membakar apalagi membunuh,†ujarnya.
Oleh karena itu, Lenis mengajak seluruh mahasiswa Papua untuk sama-sama menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin, dengan mengendepankan firman Tuhan, lakukanlah semua dengan hati.
“Jadi mari kita selesaikan dengan hati yang dingin, bagaimana caranya aspirasi itu disampaikan ke pemerintah dan pemerintah bisa memberikan solusi,†ucapnya.
“Saya diperintahkan oleh orang tua untuk perdamaian, jadi visinya saya damai,†tambahnya.
Atas kerusuhan yang terjadi di Papua, Lenis mengaku sedih, saudara-saudaranya melakukan tindakan anarkisme dengan merusak fasilitas yang ada di Papua.
“Kalau saudara saya sakit, saya ikut sakit itulah yang membuat saya hati-hati ungkapan pikiran tindakan jangan sampai keluar sakit hati, mau gimana kita bersaudara, menjaga negeri ini dengan baik,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: