Revolusi mental sejatinya harus mendarah daging di setiap individu pejabat pemerintah, sehingga revolusi mental dapat berubah menjadi integritas yang dimiliki oleh individu tersebut. Kalau tidak punya integritas sama saja revolusi mental tidak berjalan maksimal
"Menarik kalau dikaitkan dengan revolusi mental, revolusi mental kalau menggunakan bahasa yang ini adalah membangun integritas orang-orang atau individu. Sistem sehebat apapun kalau integritas orang itu hancur, enggak akan bisa," ujar mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto di Balaikota DKI, Rabu (2/1).
Berangkat dari situ, Ketua Komite Pencegahan Korupsi DKI Jakarta ini menanyakan seberapa besar peran pemerintah saat ini mentransformasi revolusi mental menjadi integritas yang masuk ke individu-individu pejabat pemerintahan.
"Pertanyaannya sejauh mana revolusi mental itu sudah ditransformasi menjadi kekuatan integritas yang bisa menginspirasi orang per orang sehingga kemudian sistem itu tidak bisa lagi dibohongi? Kan begitu," tambahnya.
Sambung BW, percuma jika membangun sistem tanpa ada integritas, masih ada ruang bagi para koruptor. Terlebih mereka yang cerdik dengan mengakali sistem yang sudah ada.
"Sekarang membangun sistem tapi kalau integritas orang enggak ada gimana? Orang itu yang kemudian mencurangi atau ceating sistemnya itu, nah revolusi mental musti dicek," tutupnya.
[rus]