Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menduga, acara peringatan Aksi 212 tersebut syarat dengan muatan politis.
"Itu menjadi kampanye terselubung bagi pasangan calon tertentu," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).
Meski demikian, dia menegaskan bahwa partainya tidak mau ambil pusing dengan itu. Pihaknya lebih memilih untuk membangun Indonesia bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan lembaga negara lain.
Merekalah yang ikut berperan dalam memerdekakan Republik Indonesia.
"Ya kalau kami bersama dengan mereka-mereka yang ikut membangun Republik ini dengan Muhammadiyah yang dibangun 1912, NU 1926, PNI oleh Bung Karno 1927, TNI-Polri sebagai pilar negara itu semua kan berbicara berbangsa dan bernegara, sehingga kita ikutin yang seperti itu sajalah, yang secara natural sudah berkeringat bagi Republik ini," tutur Hasto.
Alumni Aksi Bela Islam 212 pada 2 Desember 2016 akan menggelar Reuni Akbar Mujahid 212 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12) besok. Diprediksi reuni ini dihadiri sekitar satu jutaan orang.
[rus]